Cari Artikel

Lagi, Tiga Warisan Budaya Menuju UNESCO

Noken
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, SE mengatakan, Indonesia mengajukan tari tradisional Bali, noken (kerajinan tangan) dari Papua,  dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) agar diakui sebagai warisan budaya (world heritage) takbenda oleh UNESCO.

"Tiga karya budaya yang kita ajukan ini agar mendapatkan pengakuan dunia. Selain bangga, adanya pengakuan dari UNESCO itu,   layaknya seperti memiliki sertifikat,  negara lain tidak dapat mengklaim karya budaya kita, "kata Menbudpar Jero Wacik usai menandatangani ketiga usulan nominasi karya budaya tersebut di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Senin (28/3).

Menbudpar mengatakan, banyak karya budaya kita yang layak diajukan untuk mendapat pengakuan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, namun karena aturannya sangat ketat dan nominasi yang diajukan jumlah terbatas kita hanya bisa mengajukan satu per satu. "Kita semua peduli dengan karya budaya Indonesia, tetapi tidak bisa semuanya kita ajukan. Harus bertahap, satu-persatu,"  kata Menbudpar Jero Wacik seraya mengatakan,  dalam mengajukan nominasi itu membutuhkan data lengkap dan akurat untuk memperkuat argumen bahwa karya budaya tersebut benar-benar hasil ciptaan masyarakat Indonesia.

Ketiga nominasi yang diajukan adalah tari tradisional Bali sebagai nominasi dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage). Ada 9 jenis tari Bali yang diajukan ke UNESCO yakni tari Rejang, Sanghyang Pedar, Baris Upacara, Topeng Sidhayana, Gambuh Darma, Wayang Wong, Legong Keraton, Joget Bumbung, dan Barong Ket Kuntisraya  mewakili 9 kabupaten yang ada di Bali.

Sementara noken dinominasikan dalam Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak (Urgent safeguarding of Intangible Cultural Heritage) karena dianggap sebagai ikon khas Papua yang mulai ditinggalkan masyarakat. Noken merupakan rajutan yang dibuat dari kulit kayu damiho yang  merepresentasikan budaya masyarakat Papua,  karena hampir semua etnik Papua mengetahui dan menggunakan.  Sedangkan TMII diajukan sebagai nominasi Penciptaan Ruang Budaya untuk Perlindungan, Pengembangan, dan Pendidikan Warisan Budaya (Best Practices of Intangible Cultural Heritage).

Indonesia saat ini  telah menerima inskripsi dari UNESCO yaitu, wayang (2003), keris Indonesia (2005), batik (2009), dan yang terakhir angklung (2010).  (Pusformas)

Angklung
 Dikutip dari Situseni


0 comments:

Posting Komentar